Kamis, 20 Februari 2014

Makalah Seni Rupa Tradisional :


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i
Daftar isi ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan ................................................................................ 1
D.    Metode Penulisan .............................................................................. 1

BAB II KAJIAN TEORI
A.    Pengertian Seni Rupa tradisional .......................................................... 2
B.     Ciri-ciri Seni Tupa Tradisional ............................................................ 2
C.     Contoh Seni Rupa Tradisional .............................................................. 2
1.      Batik Majalengka ......................................................................... 2

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ......................................................................................... 6
B.     Kritik dan Saran ................................................................................... 6

Daftar Pustaka .................................................................................................. 7



KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Alah SWT yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Seni Rupa-Tradisional” ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Seni Budaya terutama pada pembahasan materi Seni Rupa Modern dan Tradisional. Makalah ini disusun untuk memenuhi kebutuhan bagi guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran Seni Budaya, sehingga dapat membantu dalam belajar.
Materi dalam makalah ini disajikan dengan runtut disertai dengan contoh-contoh dan ilustrasi yang cukup jelas dengan menggunakan kalimat yang sederhana dan komunikatif, sehingga mudah untuk dipahami. Penjelasan Materi disertai dengan gambar untuk memperjelas konsep yang disajikan.
Orang bijak mengatakan “Tiada Gading yang Tak Retak” sehingga makalah ini pun tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah-makalah selanjutnya.


                                                                             Jatiwangi, 12 Februari 2014



                                                                                         Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

            Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan sebagai ”kultur” dalam bahasa Indonesia

A. Latar Belakang
            Batik merupakan salah satu ciri khas kebudayaan Indonesia yang telah menjadi warisan peradaban dunia. Jenis corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khas budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.

B. Rumusan Masalah
            Dalam makalah ini diangkat beberapa topik permasalahan yang nantinya akan dibahas. Permasalahan tersebut adalah :
1.      Apa Pengertian dari Seni Rupa Tradisional-Sekarang ?
2.      Apa ciri-ciri seni rupa Tradisinal-Sekarang?
3.      Apa contoh seni rupa Tradisional-Sekarang ?

C. Tujuan Penulisan Makalah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang seni rupa Tradisional di zman sekarang, khususnya  kebudayaan batik, terutama tentang motif, corak, teknik, cara pembuatan maupun alat dan bahan pembuatan batik tradisional Indonesia sehingga batik indonesia tetap lestari di lingkungan masyarakat.

D. Metode Pembuatan Makalah
            Dalam  pebuatan makalah ini, penulis melakukan kegiatan pencarian informasi dari media elekronik serta media cetak lainnya.










BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Rupa Tradisional
            Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjad bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda debgan yang ada di daerah lain, meskipun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan

B. Ciri-ciri Seni Rupa Tradisional
1.      Teknik Pembuatan Karya masih amat sederhana (manual)
2.      Bentuk hasil karyanya memiliki kepercayaan spiritual
3.      Bersifat tradisional karena kebudayaan agraris dan bahari
4.      Bersifat progresif yaitu adanya kebudayaan maritim
5.      Bersifat Kebinekaan
6.      Bersifat Kerajinan
7.      Bersifat nonrealistis dan seninya bersifat perlambang atau simbol

C. Contoh Seni Rupa Tradisional
            Pada bagian ini saya mengambil contok Batik Majalengka. Selain karena baru, Batik Majalengka merupakan seni batik yang tidak kalah baiknya dengan seni batik-batik yang lain.

1.      Batik Majalengka
a)                  Pengertian Batik Majalengka
            Majalengka Kota Majalengka memang lebih dikenal sebagai Kota Angin. Namun, Majalengka yang merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Barat, kini mempunyai ikon batik yaitu batik khas Majalengka. Majalengka ingin mengembangkan batik yang menunjukkan ciri atau identitas budaya lokalnya yang khas. Budaya batik di Majalengka ini dipelopori oleh Hery Suhersono, seorang seniman bordir. Ia menciptakan batik Majalengka terinspirasi pada keadaan alam seperti hewan dan tumbuhan, artefak-artefak sejarah, kultur, potensi daerah, serta cerita rakyat ataupun legenda yang hidup di kalangan masyarakat Majalengka. Semua hal itu tertuang dalam motif batik yang menggambarkan budaya lokal Majalengka.
            Motif yang didesain dalam batik ciri khas Majalengka diambil dari sejarah para leluhur Majalengka. Didalam motif batik khas Majalengka ini terdiri dari beberapa gambar seperti kujang, mahkota, dan buah maja masing-masing mempunyai arti tersendiri.Seperti lambang kujang yang merupakan lambang dari kerajaan Padjadjaran, pada waktu itu kerajaan Sindangkasih memiliki hubungan erat dengan kerajaan padjadjaran dimana putra mahkota kerajaan Padjajaran mempersunting purti dari kerajaan sindangkasih. Mahkota sendiri merupakan mahkota simbarkencana yang dikenakan ratu dari kerajaan Singdangkasih. Sementara buah Maja merupakan salah satu buah yang menjadi kekhasan kerajaan sindangkasih, yang sekarang dijadikan sebagai nama Kabupaten Majalengka.
b)     Motif Batik Majalengka
            Motif-motif Batik Majalengka yaitu, Simbar Kencana, Nyi Rambut Kasih, Kota Angin, Gedong Gincu, dan Lauk Ngibing. Kesemua corak itu merupakan kekhasan dan produk asli Majalengka.

            Motif Kota Angin bersumber dari julukan Majalengka sebagai Kota Angin, karena angin kencang yang selalu berhembus di kota ini sepanjang tahunnya. Motif Kota Angin, nampak lebih gagah dan maskulin.
Batik Majalengka Motif Angin
Batik Majalengka Motif Angin

            Motif Mangga Gedong Gincu diambil dari banyaknya pohon mangga gincu yang hampir ditemui di tiap halaman rumah warga Majalengka. Itulah mengapa Gedong Gincu juga dinamakan menjadi salah motif batik khas Majalengka.
Batik Majalengka Motif Mangga Gedong Gincu
Batik Majalengka Motif Mangga Gedong Gincu


            Motif Lauk Ngibing mengandung arti lauk itu ikan dan ngibing itu menari, dalam bahasa Sunda berarti ikan menari. Motif ini menunjukkan jika warga Majalengka senang memelihara ikan di balong atau empang.


Batik Majalengka Motif Lauk Ngibing
Batik Majalengka Motif Lauk Ngibing          Batik Majalengka Motif Lauk Ngibing

            Motif Simbar Kencana, Simbar Kencana merupakan cerita rakyat Kota Majalengka, tepatnya berasal dari Kecamatan atau dulunya dikenal sebagai Kerajaan Talaga. Simbar Kencana merupakan nama Ratu yang memimpin kerajaan Talaga Manggung atau Sindangkasih.
Batik Majalengka Motif Simbar Kencana
Batik Majalengka Motif Simbar Kencana

            Motif Nyi Rambut Kasih diambil dari nama salah satu tokoh sejarah Kota Majalengka. Corak Nyi rambut Kasih memiliki keunikan dan kelembutan sendiri, bahannya lebih halus dan elegant.
Batik Majalengka Motif Simbar Kencana
Batik Majalengka Motif Simbar Kencana
c)      Tokoh Pelopor Batik Majalengka
            Kelima motif batik adalah ciptaan Herry Suhersono, dan  telah mendapatkan perlindungan hak kekayaan intelektual. Selain membuat batik, Herry juga terkadang menggabungkan batik dengan bordir, sehingga menghasilkan Batik Majalengka yang unik, bagus, menarik, dan artistik. Batik Majalengka tak hanya dalam bentuk kain dan baju, batik khas Majalengka juga tersedia dalam bentuk kaos, hal tersebut mengikuti selera pasar yang ada. Masyarakat masih memandang batik itu sebagai sebuah pakaian yang formal bahkan kolot. Batik Majalengka tidak hanya menyediakan batik dalam model yang tradisional. Batik Majalengka juga bisa ditemukan dalam berbagi macam, diantaranya kaos, taplak dan beberapa aksesories lainnya.

Herry Suhersono (Pemrakarsa Batik Majalengka)
Herry Suhersono (Pemrakarsa Batik Majalengka)

            Upaya Pemerintah Majalengka pun kini kabarnya semakin giat menyelenggarakan pelatihan-pelatihan keterampilan membatik bagi masyarakatnya yang berminat untuk mempelajari dan terjun ke bisnis batik. Anak-anak sekolah dan PNS kabupaten majalengka juga diwajibkan menggunakan batik khas Majalengka.
            Meskipun belum terkenal seperti batik yang lainnya namun keberadaan Batik Majalengka mulai banyak dilirik oleh pecinta batik dari luar daerah. Keberadannyapun bisa menjadi daya tarik dan kebangaan tersendiri, khusunya bagi warga Kota Angin tersebut. Sentra pembuatan batiknya berada di Desa Enggalwangi, Kecamatan Palasah, Majalengka
Pemakaian batik ini mencerminkan bagaimana kecintaan kita terhadap batik secara nasional.
            Keberadaan batik saat ini tidak lagi digolongkan sebagai mode yang ketinggalan zaman. Batik yang ada saat ini, mampu mengikuti trend mode yang ada karena beragamnya motif yang ada.







BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan sebagai ”kultur” dalam bahasa Indonesia.
            Batik merupakan salah satu ciri khas kebudayaan Indonesia yang telah menjadi warisan peradaban dunia. Jenis corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khas budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri. Motif yang didesain dalam batik ciri khas Majalengka diambil dari sejarah para leluhur Majalengka. Didalam motif batik khas Majalengka ini terdiri dari beberapa gambar seperti kujang, mahkota, dan buah maja masing-masing mempunyai arti tersendiri.

B. Kritik dan Saran
            Alhamdulillah saya telah menyelesaikan makalah Seni Budaya ini. Saya tidak dapat memungkiri, makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka daripada itu kami mohon kritik dan saran kepada pembaca, agar kami dapat membuat makalah-makalah  yang lebih baik lagi









DAFTAR PUSTAKA

tipzsangguru.wordpress.com/
fristananda.blogspot.com/




1 komentar: