DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.....................................................................................................
i
Daftar isi
.............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Rumusan
Masalah
...............................................................................
1
C. Tujuan
Penulisan ................................................................................
1
D. Metode
Penulisan
..............................................................................
1
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian
Seni Rupa tradisional ..........................................................
2
B. Ciri-ciri
Seni Tupa Tradisional
............................................................ 2
C. Contoh
Seni Rupa Tradisional
.............................................................. 2
1. Batik
Majalengka .........................................................................
2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
.........................................................................................
6
B. Kritik
dan Saran ...................................................................................
6
Daftar Pustaka .................................................................................................. 7
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada Alah SWT yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Seni Rupa-Tradisional” ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas Seni Budaya terutama pada pembahasan materi Seni Rupa Modern dan
Tradisional. Makalah ini disusun untuk memenuhi kebutuhan bagi guru dan siswa
dalam kegiatan pembelajaran Seni Budaya, sehingga dapat membantu dalam belajar.
Materi dalam makalah ini disajikan
dengan runtut disertai dengan contoh-contoh dan ilustrasi yang cukup jelas
dengan menggunakan kalimat yang sederhana dan komunikatif, sehingga mudah untuk
dipahami. Penjelasan Materi disertai dengan gambar untuk memperjelas konsep yang disajikan.
Orang bijak mengatakan “Tiada Gading
yang Tak
Retak” sehingga makalah ini pun tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan
penyusunan makalah-makalah selanjutnya.
Jatiwangi,
12 Februari 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Budaya atau kebudayaan berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan
sebagai ”kultur” dalam bahasa Indonesia
A. Latar Belakang
Batik merupakan salah satu ciri khas
kebudayaan Indonesia yang telah menjadi warisan peradaban dunia. Jenis corak
batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai
dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khas budaya
Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan
jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini diangkat beberapa
topik permasalahan yang nantinya akan dibahas. Permasalahan tersebut adalah :
1. Apa
Pengertian dari Seni Rupa Tradisional-Sekarang ?
2. Apa
ciri-ciri seni rupa Tradisinal-Sekarang?
3. Apa
contoh seni rupa Tradisional-Sekarang ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang seni rupa Tradisional
di zman sekarang, khususnya kebudayaan
batik, terutama tentang motif, corak, teknik, cara pembuatan maupun alat dan
bahan pembuatan batik tradisional Indonesia sehingga batik indonesia tetap
lestari di lingkungan masyarakat.
D. Metode Pembuatan Makalah
Dalam pebuatan makalah ini, penulis melakukan
kegiatan pencarian informasi dari media elekronik serta media cetak lainnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Rupa Tradisional
Seni tradisional adalah unsur
kesenian yang menjad bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum tertentu. Seni
tradisional yang ada di suatu daerah berbeda debgan yang ada di daerah lain,
meskipun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara
dua daerah yang berdekatan
B. Ciri-ciri Seni Rupa Tradisional
1. Teknik
Pembuatan Karya masih amat sederhana (manual)
2. Bentuk
hasil karyanya memiliki kepercayaan spiritual
3. Bersifat
tradisional karena kebudayaan agraris dan bahari
4. Bersifat
progresif yaitu adanya kebudayaan maritim
5. Bersifat
Kebinekaan
6. Bersifat
Kerajinan
7. Bersifat
nonrealistis dan seninya bersifat perlambang atau simbol
C. Contoh Seni Rupa Tradisional
Pada bagian ini saya mengambil
contok Batik Majalengka. Selain karena baru, Batik Majalengka merupakan seni
batik yang tidak kalah baiknya dengan seni batik-batik yang lain.
1. Batik Majalengka
a)
Pengertian
Batik Majalengka
Majalengka Kota Majalengka memang lebih
dikenal sebagai Kota Angin. Namun, Majalengka yang merupakan salah satu
kabupaten di provinsi Jawa Barat, kini mempunyai ikon batik yaitu batik khas
Majalengka. Majalengka ingin mengembangkan batik yang menunjukkan ciri atau
identitas budaya lokalnya yang khas. Budaya batik di Majalengka ini dipelopori
oleh Hery Suhersono, seorang seniman bordir. Ia menciptakan batik Majalengka
terinspirasi pada keadaan alam seperti hewan dan tumbuhan, artefak-artefak
sejarah, kultur, potensi daerah, serta cerita rakyat ataupun legenda yang hidup
di kalangan masyarakat Majalengka. Semua hal itu tertuang dalam motif batik
yang menggambarkan budaya lokal Majalengka.
Motif
yang didesain dalam batik ciri khas Majalengka diambil dari sejarah para
leluhur Majalengka. Didalam motif batik khas Majalengka ini terdiri dari
beberapa gambar seperti kujang, mahkota, dan buah maja masing-masing mempunyai
arti tersendiri.Seperti lambang kujang yang merupakan lambang dari kerajaan
Padjadjaran, pada waktu itu kerajaan Sindangkasih memiliki hubungan erat dengan
kerajaan padjadjaran dimana putra mahkota kerajaan Padjajaran mempersunting
purti dari kerajaan sindangkasih. Mahkota sendiri merupakan mahkota simbarkencana
yang dikenakan ratu dari kerajaan Singdangkasih. Sementara buah Maja merupakan
salah satu buah yang menjadi kekhasan kerajaan sindangkasih, yang sekarang
dijadikan sebagai nama Kabupaten Majalengka.
b)
Motif Batik
Majalengka
Motif-motif
Batik Majalengka yaitu, Simbar Kencana, Nyi Rambut Kasih, Kota Angin, Gedong
Gincu, dan Lauk Ngibing. Kesemua corak itu merupakan kekhasan dan produk asli
Majalengka.
Motif
Kota Angin bersumber dari julukan Majalengka sebagai Kota Angin, karena angin
kencang yang selalu berhembus di kota ini sepanjang tahunnya. Motif Kota Angin,
nampak lebih gagah dan maskulin.
Batik
Majalengka Motif Angin

Motif
Mangga Gedong Gincu diambil dari banyaknya pohon mangga gincu yang hampir
ditemui di tiap halaman rumah warga Majalengka. Itulah mengapa Gedong Gincu
juga dinamakan menjadi salah motif batik khas Majalengka.
Batik
Majalengka Motif Mangga Gedong Gincu

Motif Lauk Ngibing mengandung arti
lauk itu ikan dan ngibing itu menari, dalam bahasa Sunda berarti ikan menari.
Motif ini menunjukkan jika warga Majalengka senang memelihara ikan di balong
atau empang.
Batik
Majalengka Motif Lauk Ngibing

Motif Simbar Kencana, Simbar Kencana
merupakan cerita rakyat Kota Majalengka, tepatnya berasal dari Kecamatan atau
dulunya dikenal sebagai Kerajaan Talaga. Simbar Kencana merupakan nama Ratu
yang memimpin kerajaan Talaga Manggung atau Sindangkasih.
Batik Majalengka Motif Simbar
Kencana

Motif Nyi Rambut Kasih diambil dari
nama salah satu tokoh sejarah Kota Majalengka. Corak Nyi rambut Kasih memiliki
keunikan dan kelembutan sendiri, bahannya lebih halus dan elegant.
Batik Majalengka Motif Simbar
Kencana

c)
Tokoh
Pelopor Batik Majalengka
Kelima
motif batik adalah ciptaan Herry Suhersono, dan telah mendapatkan perlindungan hak kekayaan
intelektual. Selain membuat batik, Herry juga terkadang menggabungkan batik
dengan bordir, sehingga menghasilkan Batik Majalengka yang unik, bagus,
menarik, dan artistik. Batik Majalengka tak hanya dalam bentuk kain dan baju,
batik khas Majalengka juga tersedia dalam bentuk kaos, hal tersebut mengikuti
selera pasar yang ada. Masyarakat masih memandang batik itu sebagai sebuah
pakaian yang formal bahkan kolot. Batik Majalengka tidak hanya menyediakan
batik dalam model yang tradisional. Batik Majalengka juga bisa ditemukan dalam
berbagi macam, diantaranya kaos, taplak dan beberapa aksesories lainnya.
Herry Suhersono (Pemrakarsa Batik
Majalengka)

Upaya
Pemerintah Majalengka pun kini kabarnya semakin giat menyelenggarakan
pelatihan-pelatihan keterampilan membatik bagi masyarakatnya yang berminat
untuk mempelajari dan terjun ke bisnis batik. Anak-anak sekolah dan PNS
kabupaten majalengka juga diwajibkan menggunakan batik khas Majalengka.
Meskipun
belum terkenal seperti batik yang lainnya namun keberadaan Batik Majalengka
mulai banyak dilirik oleh pecinta batik dari luar daerah. Keberadannyapun bisa
menjadi daya tarik dan kebangaan tersendiri, khusunya bagi warga Kota Angin
tersebut. Sentra pembuatan batiknya berada di Desa Enggalwangi, Kecamatan
Palasah, Majalengka
Pemakaian batik ini mencerminkan
bagaimana kecintaan kita terhadap batik secara nasional.
Keberadaan batik saat ini tidak lagi
digolongkan sebagai mode yang ketinggalan zaman. Batik yang ada saat ini, mampu
mengikuti trend mode yang ada karena beragamnya motif yang ada.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan
sebagai ”kultur” dalam bahasa Indonesia.
Batik merupakan salah satu ciri khas
kebudayaan Indonesia yang telah menjadi warisan peradaban dunia. Jenis
corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya
sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khas
budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai
corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri. Motif yang
didesain dalam batik ciri khas Majalengka diambil dari sejarah para leluhur
Majalengka. Didalam motif batik khas Majalengka ini terdiri dari beberapa
gambar seperti kujang, mahkota, dan buah maja masing-masing mempunyai arti
tersendiri.
B. Kritik dan Saran
Alhamdulillah saya
telah menyelesaikan makalah Seni Budaya ini. Saya tidak dapat memungkiri,
makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka daripada itu kami mohon kritik dan
saran kepada pembaca, agar kami dapat membuat makalah-makalah yang lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
tipzsangguru.wordpress.com/
fristananda.blogspot.com/
Makasih Soal seni budaya kelas 11
BalasHapus